Sindrom Langka yang Berpengaruh pada Ekspresi Wajah Mengenal Moebius Syndrome
Moebius Syndrome mendadak ramai diperbincangkan setelah seorang Psikiater Andreas Kurniawan membagikan kisahnya. Andreas menceritakan bahwa ia telah dikarunia seorang bayi dengan kondisi super langka yakni Moebius Syndrome. Kisah yang ia bagikan di akun Twitternya itu pun menjadi viral mendapat perhatian dari warganet yang banyak memberi dukungan.
Lantas apa itu sebenarnyaMoebius Syndrome? Dilansir , Moebius Syndrome atau Sindrom Moebius adalah sebutan bagi orang yang hanya memiliki satu ekspresi wajah. Ini adalah suatu kelainan neurologis yang muncul saat lahir.
Orang yang lahir dengan sindrom Moebius tidak dapat tersenyum atau mengerutkan kening, mengedipkan mata, atau mengisap. Orang yang mengidap sindrom ini memiliki otot otot yang lemah pada di wajah sehingga tak bisa mengontrol ekspresi wajah maupun gerakan mata. Terdapat kerusakan saraf kranial ke 6 dan ke 7, yang membuat otot otot di wajah tersebut lemah.
Saraf kranial keenam dan ketujuh adalah pasangan saraf (satu di setiap sisi wajah) yang mengirim pesan dari otak dan bertanggung jawab untuk gerakan wajah dan fungsi sensorik tertentu. Dengan sindrom Moebius, saraf saraf ini tidak ada atau kurang berkembang, sehingga biasanya terjadi kelumpuhan wajah. Masalah fisik lain kadang kadang hadir pada orang dengan sindrom Moebius, seperti kaki pengkor; kelainan bentuk mulut, lidah dan rahang; dan penyakit pernapasan.
Anak anak yang terkena dampak sering mengalami keterlambatan perkembangan keterampilan motorik (seperti merangkak dan berjalan). Namun pada akhirnya mereka akan dapat memperoleh keterampilan ini. Mengutip , hanya sedikit sekali orang didunia ini yang mengalamai masalah Sindrom Moebius.
Sindrom Moebius mempengaruhi pria dan wanita dalam jumlah yang sama yang mana gangguan terjadi pada saat lahir. Kasus pada orang yang mengalami sindrom Moebius tidak diketahui secara pasti. Namun diperkirakan, Sindrom Moebius terjadi pada 1 orang dari 50.000 kelahiran hidup di Amerika Serikat.
Sebagian besar kasus sindrom Moebius adalah sporadis, yang artinya terjadi pada orang yang tidak memiliki riwayat gangguan dalam keluarga mereka. Sebagian kecil kasus sindrom Moebius terjadi pada lebih dari satu individu dalam sebuah keluarga. Tetapi belum ada pola pewarisan yang konsisten di antara semua keluarga yang terkena dampak.
Penyebab sindrom Moebius sejauh ini belum diketahui. Para peneliti sedang bekerja untuk mengidentifikasi dan menggambarkan gen spesifik yang terkait dengan kondisi ini. Mengutip , para peneliti berspekulasi bahwa sindrom Moebius dapat terjadi akibat perubahan aliran darah ke batang otak selama tahap awal perkembangan embrionik.
Namun, tidak jelas apa yang menyebabkan perubahan ini terjadi dan mengapa mereka secara khusus mengganggu perkembangan saraf kranial VI dan VII. Bahkan kurang diketahui tentang penyebab beberapa tanda dan gejala lain dari kondisi ini, termasuk kelainan tangan dan kaki. Berikut gejala yang sering dialami oleh pengidap Sindrom Moebius, seperti dilansir .