Polisi wajib Usut Tuntas Wartawan Yodi Prabowo Tewas dengan Bekas Tindak Kekerasan Dirut Metro TV
Direktur Utama Metro TV Don Bosco Selamun turut angkat bicara terkait kematian wartawannya, Yodi Prabowo. Diketahui, jasad Yodi ditemukan di pinggir jalan Tol JORR W2, Pesanggrahan, Ulujami, Jakarta, Jumat (10/7). "Kami minta polisi untuk melakukan pengusutan tuntas. Ada tindak kekerasan, kita harus kejar pelaku," kata Direktur Utama Metro TV Don Bosco Selamun saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Jumat (10/7).
Kasat Reskrim Polsek Pesanggrahan Fajhrul Choir mengatakan, mayat Yodi ditemukan pada pukul 11.45 WIB. Berdasarkan data yang dikumpulkan, mayat Yodi ditemukan tiga anak kecil yang bermain layangan di pinggir Tol JORR. Dugaan pembunuhan mencuat lantaran ditemukan sebilah pisau tak jauh dari jenazah.
Tak ada barang berharga milik Yodi yang dirampas pelaku. Sepeda motor dan ponsel milik Yodi tidak hilang. Barang barang ini ditemukan di sekitar lokasi penemuan jenazah. "Saat jenazah ditemukan, barang barang berharga milik almarhum masih lengkap, termasuk sepeda motor dan telepon genggam," ujar presenter Metro TV Fitri Megantara dalam siaran Metro TV, Jumat sore. Terpisah, News Director Metro TV Arief Suditomo mengatakan bila temuan pisau di dekat jenazah Yodi membuat tanda tanya besar.
Pihaknya meminta kepada kepolisian agar dapat menuntaskan peneyebab kematian Yodi. "Dalam situasi ini, atas nama Metro TV, saya meminta kepada pihak kepolisian untuk sesegera mungkin menuntaskan terungkapnya kasus ini. Agar kita semua bisa lebih tenang untuk pada akhirnya bisa mendapatkan keadilan dari apa yang dialami oleh alamarhum Yodi," kata Arief kepada wartawan di lokasi penemuan jasad Yodi di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7). Disisi lain, Arief mengaku bila pihaknya belum dapat menyimpulkan apakah kematian korban berhubungan dengan pemberitaan.
Menurutnya, pihsaknya bersama keluarga almarhum menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut pihak yang berwajib untuk menuntaskannya. "Saya belum tahu (ada kaitannya dengan pemberitaan). Hanya itu yang bisa saya sampaikan. Segala sesuatunya saya serahkan kepada pihak kepolisian dari Polres Jakarta Selatan untuk menangani ini semua. Dan kami percaya bahwa segala kekuatan yang dimiliki oleh pihak Polres Jakarta Selatan mampu untuk mengungkap siapa yang bertanggung jawab atas peristiwa ini," ujarnya. Suwandi, ayah Yodi Prabowo, saat ditemui di RS Polri Kramat Jati menjelaskan, ia sudah ke sana kemari mencari anaknya itu.
Pencarian dilakukan lantaran Yodi terakhir kali pergi meninggalkan rumah pada Selasa (7/7) sore lalu, kala ia hendak berangkat bekerja. Selama ini Yodi memang masih tinggal bersama orangtuanya. Setelah satu hari tak pulang, Suwandi mencoba menghubungi ponsel anaknya, namun pesan singkat yang dikirimnya tak terkirim. Nomor telepon Yodi pun tak aktif saat dihubungi. "Saya WA cuma ceklis satu saja," ucap pria yang akrab dipanggil Wandi itu.
Tiga hari Yodi hilang, pencarian Suwandi belum membuahkan hasil. Terakhir, Jumat (10/7), Wandi sampai mendatangi kantor Metro TV di bilangan Jakarta Barat, guna menanyakan kabar anaknya kepada rekan rekan kerja Yodi. "Saya tadi siang ke kantor Metro, cari tahu ke teman temannya atau nginep dimana," kata Wandi. Hingga kemudian, pihak kepolisian dari Polres Metro Jakarta Selatan mengabari kasus penemuan jenazah Yodi. "Info dapat baru siang tadi. Lalu diketemukan lah," ujar Wandi.
Ia mengatakan bahwa tak merasakan adanya perubahan dari sikap anaknya. Wandi juga mengaku tak mengetahui apabila anaknya sempat mendapatkan teror atau tidak. "Enggak ada teror. Setahu saya enggak ada musuh," tuturnya. Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Budi Sartono, semalam melayat ke rumah duka. Budi turut serta berdoa di depan jenazah serta berbincang dengan beberapa keluarga almarhum. Budi mengatakan, pihaknya telah mendapat keterangan dari para saksi. Lebih dari tiga saksi yang dimintai keterangan. "Tapi lebih detailnya nanti," ujarnya.