Gempa Bumi M 5,2 Mengguncang Yogyakarta dan Sekitarnya Senin Dini Hari, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,2 mengguncang Yogyakarta dan sekitarnya Senin (13/7/2020) dini hari tadi. Gempa tercatat terjadi pada pukul 02:50:29 WIB. Gempa berkedalaman 10 km dengan pusat gempa berada di laut 105km Barat Daya Bantul.

Wilayah Pacitan, Purworejo, Yogyakarta, Wonogiri merasakan gempa ini dengan skala intensitas MMI II III. Berdasarkan laman BMKG, gempa tidak berpotensi tsunami. Dikutip dari laman resmi BMKG, Skala Mercalli adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi.

Satuan ini diciptakan oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada tahun 1902. Skala Mercalli terbagi menjadi 12 pecahan berdasarkan informasi dari orang orang yang selamat dari gempa tersebut dan juga dengan melihat serta membandingkan tingkat kerusakan akibat gempa bumi tersebut. Oleh itu skala Mercalli adalah sangat subjektif dan kurang tepat dibanding dengan perhitungan magnitudo gempa yang lain.

Oleh karena itu, saat ini penggunaan Skala Richter lebih luas digunakan untuk untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Tetapi skala Mercalli yang dimodifikasi, pada tahun 1931 oleh ahli seismologi Harry Wood dan Frank Neumann masih sering digunakan terutama apabila tidak terdapat peralatan seismometer yang dapat mengukur kekuatan gempa bumi di tempat kejadian. MMI

Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang II MMI Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda benda ringan yang digantung bergoyang.

III MMI Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan ada truk berlalu. IV MMI

Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi. MMI Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang barang terpelanting, tiang tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan. VII MMI

Tiap tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan. VIII MMI Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen monumen roboh, air menjadi keruh.

IX MMI Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa pipa dalam rumah putus. MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap tiap sungai dan di tanah tanah yang curam. XI MMI Bangunan bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.

XII MMI Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda benda terlempar ke udara.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *