Benarkah Makan Mi dan Nasi Boleh, Begini Kata Ahli
Makan mi dengan nasi bukan hal aneh di Indonesia. Sebagian di antara kita malah menjadikannya kebiasaan. Namun, tahukah Anda, kebiasaan itubisa berdampak pada menurunnya kualitas kesehatan. Menurut ahli penyakit dalam Prof. Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD KGEH, MMB, FINASIM, FACP, mengonsumsi mie dengan nasi memang membahayakan kesehatan namun bukan berarti kita tidak boleh mengonsumsinya.
"Masyarakat memang seringkali mengonsumsi mie sebagai lauk. Tapi, kita mesti memahami bahwa nasi itu karbohidrat dan mie juga karbohidrat. Artinya, nilai kalorinya tinggi," ucapnya, saat sesi live instagram, Selasa (30/7/2020). Menurut Ari Fahrial Syam, makan mi dengan nasi secara bersamaan masih bisa kita lakukan, asalkan nilai kalori yang masuk ke tubuh kita tidak berlebihan. Asupan kalori yang terlalu tinggi akan mengakibatkan berbagai masalah kesehatan.
"Pengendalian asupan makanan, terutama kalori, sangat penting bagi kita, apalagi bagi mereka yang punya penyakit kronis," tambahnya. Lalu, apa itu kalori dan berapa banyak kalori yang kita butuhkan setiap harinya? Efek kalori berlebihan Melansir laman Health Status, kalori yang berlebihan akan disimpan oleh tubuh sebagai sel lemak. Hal ini bisa memicu kenaikan berat badan dan persentase lemak tubuh yang tinggi.
Selain itu, asupan kalori berlebihan bisa menyebabkan stres pada tubuh dan meningkatkan faktor risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, serta kanker. Kebutuhan kalori tubuh Kalori merupakan jumlah energi yang terkandang dalam makanan atau minuman yang kita konsumsi. Melansir laman Nasional Kesehatan Inggris (NHS), rata rata wanita memerlukan 2000 kalori dan pria membutuhkan 2500 kalori setiap hari.
Namun, kebutuhan kalori setiap individu bervariasi, tergantung pada faktor faktor seperti usia, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan saat ini dan tingkat aktivitas fisik. Menentukan jumlah kalori yang tepat membantu mengurangi risiko berbagai masalah kesehatan. Untuk wanita dan orang berusia tua yang memilki gaya hidup pasif, bisanya membutuhkan asupan kalori sebesar 1600 kalori setiap hari.
Sementara itu, anak anak, remaja dan wanita yang aktif beraktivitas atau sedang menyusui membutuhkan sekitar 2200 kalori. Untuk remaja dan pria yang aktif beraktivitas, asupan kalori yang dibutuhkan sekitar 2800 kalori.