Seorang Balita Menangis saat Proses Evakuasi Banjir, sang Ibu: Ini Lebih Parah dari 2002

Hujan yang terus mengguyur di wilayah Jakarta dan sekitarnya sejak Selasa (31/12/2019) sore hingga Rabu (1/1/2020) pagi mengakibatkan banjir di beberapa titik. Proses penyelamatan masyarakat yang menjadi korban terdampak banjir masih terus dilakukan oleh petugas. Diketahui dari video yang diunggah di kanal YouTube Kompas TV, pada Kamis (2/1/2020) terdapat seorang balita yang menangis saat proses evakuasi dilakukan.
Proses evakuasi tersebut dilaksanakan di Perumahan Ciledug Indah I, Tangerang. Saat itu petugas menggunakan kapal motor mereka menjemput satu keluarga yang masih terjebak di dalam rumah akibat banjir yang semakin tinggi. Dalam video terlihat balita tersebut dievakuasi dari rumah menuju kapal motor menggunakan kolam anak yang berbahan dasar karet.
Didampingi oleh satu petugas dan satu anggota keluarganya, sang balita menangis setelah sampai di kapal motor yang digunakan untuk proses evakuasi. Setelah sang balita berhasil dievakuasi, kini giliran sang ibu yang sudah berada di kapal motor petugas. Serta satu anggota keluarga yang lain yang juga ikut dalam proses evakuasi kali ini.
Karena adanya batas muatan di dalam kapal motor petugas, proses evakuasi satu keluarga tersebut akan dilakukan kembali. Terlihat ketinggian air di perumahan tersebut sudah mencapai dada orang dewasa. Berdasarkan wawancara dalam video tersebut, warga yang dievakuasi mengaku telah terjebak di rumah sejak hari pertama banjir.
Warga itu juga menjelaskan Tim SAR baru sempat untuk menjemput dirinya dengan beberapa anggota keluarganya. Hari sebelumnya, Tim SAR tidak dapat menuju ke rumah warga tersebut karena aliran air yang masih deras. "Karenakan kemarin Tim SAR tidak ada yang berani ke belakang karena arusnya lagi deres," ungkap warga Perumahan Ciledug Indah I yang baru saja dievakuasi oleh petugas.
Selain itu, warga yang berhasil dievakuasi petugas mentuurkan persediaan makanan di dalam rumah mereka telah habis. Warga Perumahan Ciledug I itu berharap peristiwa banjir kali ini merupakan kejadian yang terakhir kali. Pasalnya, tempat tinggalnya itu sudah tidak pernah terdampak banjir lagi sejak tahun 2002.
Dan menurutnya, banjir kali ini merupakan peristiwa yang paling parah dibandingkan dengan sebelumnya. "Semoga nggak kejadian lagi deh kaya gini," harap warga Perumahan Cildeug Indah I. "Karena ini udah lama banget di Ciledug Indah satu inikan kejadian terakhir 2002 yang lebih parah. Tapi ini lebih parah lagi dari 2002," lanjutnya.
Sementara itu,Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono singgung program normalisasi Sungai Ciliwung saat tanggapi musibah banjir yang melanda Jakarta. Pernyataan tersebut diungkapkan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Kompas TV , pada Rabu (1/1/2020). Saat itu, Basuki sedang meninjau ke lapangan terkait bencana banjir yang melanda Jakarta dan daerah sekitarnya.
Basuki melakukan peninjauan lapangan bersama dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dikutip dari , Sungai Ciliwung melintasi berbagai daerah seperti Kabupaten dan Kota Bogor, Kota Depok, hingga Jakarta. Basuki menuturkan di Jakarta Sungai Ciliwung membentang sepanjang 33 kilometer.
Sementara itu, hingga saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan normalisasi Sungai Ciliwung sepanjang 16 kilometer. Menurut penjelasan Basuki, daerah yang dilintasi oleh 16 kilometer Sungai Ciliwung yang telah dinormalisasi tersebut saat ini masih aman dari banjir yang telah melanda beberapa daerah. Namun, beberapa daerahdekat Sungai Ciliwung yang belum dilakukan normalisasi kondisinya sekarang tergenang oleh air.
Sehingga, Basuki menuturkan akan melakukan pertemuan untuk berdialog mengenai program lanjutan normalisasi Sungan Ciliwung. "Sungai Ciliwung sepanjang 33 kilometer yang sudah ditangani normalisasi 16 kilometer," tutur Basuki. "Di 16 kilometer kalau kita lihat aman dari luapan, tapi yang belum dinormalisasi tergenang."
"Nanti saya dengan gubernur akan diskusikan untuk membuat program itu," lanjutnya. Koordinasi untuk mempercepat normalisasi Sungai Ciliwung akan dilakukan mengingat kini Indonesia telah memasuki musim hujan. Hal tersebut akan dilakukan untuk mengurangi titik banjir di sejumlah daerah yang terdampak.